Wednesday, April 6, 2011

How About a Cup of Coffee, Papa Bear?


Morning Papa Bear,
How about a cup of coffee?
Duduk di beranda rumah, kaki kiri kita ongkang.
Mengamati orang lalu-lalang di depan rumah.
Membalas senyum ramah mereka.
Entah mereka mengagumi rumah kita yang asri.
Atau mungkin mereka mengagumi kita,
Dua pria tampan yang sedang menikmati kopi pagi.

How about a cup of coffee, Papa Bear?
Di kedai ujung jalan, tempat biasa kita membunuh waktu.
Kopi hitam ditemani nasi ketan dan pisang goreng.
Bebagi cerita dengan bapak pembuat kopi dan para pelangannya.
Membuat mereka iri.
Betapa bangganya dirimu dengan darah yang mengalir di tubuh ini.

How about a cup of coffee, Papa Bear?
Di depan TV, menyaksikan pertandingan liga.
Tidak perduli siapa yang kita bela.
Kita maki mereka yang bermain jelek.
Kita puji mereka yang hebat.
Hanya permainan indah yang kita inginkan

How about a cup of coffee, Papa Bear?
Kita duduk di depan rumah, saling berbagi cerita dan rahasia.
Ceritakan caramu memperlakukan wanita.
Ceritakan caramu membangun keluarga ini.
Ceritakan bagaimana menjadi seorang yang istimewa.

Tuhan, Aku tau ini aneh dan ga biasa.
Tapi aku akan lakukan apapun untuk bisa having a cup of coffee with him again.
How about a cup of coffee, Papa Bear?

No comments:

Post a Comment