Friday, May 6, 2011

OKSIMORON




Judulnya menarik kan....! Bikin penasaran. Sama, gw juga pas pertama baca judul novel ini bertanya-tanya, apa sih OKSIMORON, pertanyaan berlanjut, trus novel ini nyeritain apa ya? Nih gw kutip terjemaahannya dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ---Oksimoron : Penempatan dua antonim dl suatu hubungan sintaksis ---, masih tetep bingung ya? Gw juga :D Di dalam novel ini tertulis Oksimoron: Frase yang terdiri dari dua unsur yang saling bertolak belakang. Contohnya kaya gini.... perang sodara, --gila aja kan sodara ko perang-- Atau tulisan "no smoking" tapi adanya di asbak. Intinya, dalam satu frase ada dua unsur yang saling bertentangan. Sebelom gw jabarin sedikit tentang novel ini gw kutip dikit sinopsisnya:

Alan dan Rine adalah pasangan muda yang berusaha membuktikan bahwa pernikahan bahagia bukanlah oksimoron. Konsekuensinya, mereka harus berjuang untuk menghadapi berbagai unsur bertolak belakang, seperti mertua dan kerukunan, tetangga dan kewarasan, hingga kehamilan dan aborsi.”

Dah segitu aja sinopsisnya. Setelah baca sinopsisnya, kalo trus loe berpikir ini bakalan jadi bahan bacaan yang berat, wah loe ketipu. Loe bakalan jadi orang kesekian setelah gw yang ketipu oleh judul novel ini. Gw sebelomnya ga tau siapa tuh, Isman H. Suryaman, penulis novel ini, jadi dalam kondisi betul-betul kosong, n beli buku juga gara-gara temen-temen di twitter banyak merekomendasikan novel ini. Sebelomnya gw juga berpikir ini novel yang bercerita tentang hubungan laki-laki dan perempuan dalam satu ikatan rumah tangga, lengkap dengan konflik-konflik yang rumit ala sinetron. Well, I was wrong!

Dari tokoh utamannya aja kita udah akan bertemu dengan oksimoron, Alan kolomnis olahraga sebuah surat kabar lokal, yang ga bisa serius, di mana aja bawaannya becanda, kadang becandaanya pada tempat yang ga pas. Rine, istrinya, seorang konsultan sebuah perusahaan yang didirikannya sendiri, Rine tipe yang “dingin”. Namun, mereka memutuskan untuk bersatu dalam ikatan rumah tangga, dengan satu perjanjian,---klo gw kasih tau isi perjanjiannya ga asik donk, he..he... jadi spoiler nanti.  Baca sendiri aja. Nanti setelah loe baca baru akan ketauan apa yang membentuk mereka menjadi seperti itu, setelah cerita orang-orang disekitar mereka terkuak. Sepanjang cerita loe akan banyak menemukan banyak oksimoron, seperti dibilang di atas, mertua dan kerukunan, tetangga dan kewarasan,kehamilan dan aborsi, masih banyak lagi.

Yang menarik buat gw, cara penceritaannya. Bahasa yang dipake nyantai banget, n selera gw nih. Walo sering dia lompat-lompat scene (kynya lagi ngetren deh cara bercerita begini), tapi Isman ga ngebiarin loe “tersesat” terlalu lama, karena dalam seketika loe udah sadar klo dia udah berpindah scene. Dia sepertinya lagi godain pembaca....n bilang, “nyantai aja kali bray, ga usah serius banget gitu bacanya.” *pentung-pentung Isman*

Bukan berarti, dari buku “nyeleneh” ini loe ga dapet apa-apa soal kehidupan perkawinan, justru gw sih jadi makin berpikiran terbuka, dan belajar banyak dari cerita-cerita lucu di novel ini. Justru gw dapet pesan mendalamnya dari kejadian-kejadian lucu yang gw baca.... bener-bener OKSIMOROM.

Penilaian: * * * * (very recommended)

No comments:

Post a Comment