Friday, August 19, 2011

You Bleed, Just to Know You're Alive


Gw baru aja punya hobi baru. Belakangan ini lagi seneng mandangin akuarium, bisa ampe setengah jam abis kalo gw lagi mandangin akuarium. Liatin dari kursi panjang sambil rebahan, mandangin tumbuhan air yang melambai-lambai sambil dengerin gemericik air dari filter penyaring air akuarium. Tiba-tiba gw bangun dari posisi rebah deketin akuarium untuk ngelap pake tisu karena kacanya keliatan kotor. Pala miring-miring ngikuti gerakan lincah red fin shark gw, or mendayu-dayu ngikutin gerakan berirama rombongan ikan neon seperti ada dirigen yang ngasih instruksi. Ga tau kenapa, tapi rasanya menenangkan, kaya lagi ngambang di kolam renang.

Awalnya, gw miara ikan bukan untuk mendapatkan perasaan menenangkan itu. Bener! Gw melakukan ini untuk melawan dan merubah takdir! I'm a man who love to fight fate. Sumpe loeh? Iya, kaya gini aja, sampe sekarang gw masih ga bisa terima takdir kalo gw terlahir ganteng. *sok, yang mo muntah silahkan, sebelom gw lanjutin* Gw selalu berusaha untuk tampil jelek, tapi sekeras apapun usaha gw untuk tampil jelek, karena takdirnya gw ganteng, ya susah. Tapi gw akan terus berusaha... SEMANGAT!
Udah mulai mual ya bacanya, he..he... OK, here's the fact, me and fishes can't get along. Gw ga pernah berhasil hidup bersama ikan. Kita sepertinya memang ditakdirkan untuk tidak boleh hidup bersama. Dari ikan mas koki, ikan black molly, ikan cupang ikan lo han, ikan lain-lain, you name it. Pasti mereka ended ngambang ga bernyawa. Jadi kalo loe bersirip or bernafas dengan insang, mending berpikir seribu kali untuk temenan or approve friend request gw di media pertemanan di Internet. Gw khawatir setelah temenan ama gw, loe akan berakhir mengambang di empang. Eh, ini berlaku untuk mereka yang bersirip or bernafas dengan insang aja loh, kalo engga, your are in good hands. It's ok to approve me as your friend.

Gw ga tau apa yang dituliskan Tuhan di buku kehidupan gw, terkait dengan hubungan gw dengan ikan, mungkin emang gw ditetapkan oleh Tuhan untuk ga boleh deket-deket ikan. Satu kehilangan yang membuat gw troma adalah ketika "Lucky" harus berpulang. "Lucky" adalah ikan Lo Han bermata satu pemberian Bang Jack, mekanik motor gw. *kebayang saat gw menerima untuk meminang "Lucky" dan memutuskan hidup bersama*
"Bang, mo miara ikan lo han ga?"
"Lah, emang kenapa? Emang Bang Jack ga mau miara lagi?"
"Engga, nih... Lagi seneng maen burung, kasian jadi ga keurus. Itu lo han matanya rusak satu, Bang, lompat waktu dibersiin akuariummnya. Tapi tuh ikan kuat."
"Ok, Bang Jack anterin aja ama akuariumnya ke rumah. Nanti saya bayarin aja akuariumnya."

Singkat cerita, setelah ijab kobul terjadi, dimulailah kehidupan bersama gw dan lo han. Gw cari segala informasi tentang miara lo han di Internet. Gw ga mau mengulangi kesalahan lupa ngasih makan ikan mas koki gw or ikan black molly yang lompat dari akuarium. Sebagai orang yang bertanggung jawab, semua kebutuhan "Lucky" gw penuhin, oksigen, makanan, lampu penerangan, n kebersihan rumahnya. I did my very best. Sampe akhirnya gw memutuskan kalo Lucky deserve a new home. Ternyata di sini lah petaka terjadi *halah kaya narasi film* ga lama setelah nempati rumah barunya, Lucky harus berpulang karena kelalaian gw. Hiks...hiks, I'm sorry Lucky.

Butuh waktu lama, sekitar 3 bulan, untuk meyakinkan gw kalo nothing is wrong about me and fishes. Suatu hari, gara-gara liat akuarium dengan tanaman air di Internet, gairah gw membangun hubungan baik lagi dengan ikan kembali muncul dan gw pengen buktikan kalo gw n ikan tidak ditakdirkan bersama itu ga benar, gw berkeras memutuskan untuk mengisi rumah Lucky dengan tanaman air dan ikan-ikan hias.

Di mulailah perburuan mencari penghuni-penghuni baru rumah Lucky. Setelah timbang-sana timbang sini, tanya-tanya n minta masukan dari abang tukang ikan dan beberapa pakar, akhirnya diputuskan untuk memelihara beberapa jenis ikan, kuncinya ikan bekumis jangan di campur ama ikan ga bekumis, soalnya ikan bekumis suka iseng matuk-matukin ikan ga bekumis. Dan ikan ga bekumis yang dipilih adalah, red fin shark, ikan neon, black tail, guppy, n satu lagi gw lupa namanya, padahal dah dikasih tau ama abangnya. Semuanya jadi penghuni rumah baru Lucky. Secara itu ikan banyak bener, jadi namanya kalo ga si pulan ya si anu.

Semua berjalan lancar, karena gw sudah cukup ilmu dan cukup telaten menjaga kebersihan akuarium. Sampai suatu hari gw ngerasa ga tenang ngeliat pergerakan alat filter yang menurut gw ga seperti biasanya. Dan ikan-ikan yang di dalem bergerak ga lincah seperti yang sering gw liat. Perasaan khawatir itu gw abaikan n segera berangkat ke kantor, ternyata kekhawatiran gw terbukti. Pulang kantor gw liat red fin shark gw udah mengambang dan alat filternya mati karena kesumbat tumbuhan air yang rontok. Ga tau kenapa it really hurt me inside.... Why? Pourqoi? Kenapa berulang lagi......

Paginya gw memutuskan untuk besih-bersih akuarium. Pas gw udah siap-siap nguras akuarium, kakak gw manggil dan terjadi percakapan di antara kita, --percakapan dibuat ala pilem silat di tipi, biar dramatis--
"Adik tunggu sebentar, letakkan gayung itu?"
"Hah! Ada apa kakak keempat?" kata gw sambil meletakkan gayung, senjata andalan gw menguras akuarium.
"Coba kamu lihat, sepertinya aku melihat ada mahluk kecil bergerak-gerak di permukaan air."
"A..PA?" Jeng.....jeeeng. Awalnya gw pikir makhluk kecil yang bergerak-gerak itu adalah "encu" alias jentik-jentik nyamuk. Taunya itu adalah anak-anak black tail. Ternyata ikan black tail gw yang baru seminggu ada di rumah, hamil. But swear to God, it wasn't me. Bagaimana itu black tail hamil, remain mystery.

Dari situ pikiran gw langsung melayang, mengembara kemana-mana. Hebat ya Tuhan, gimana cara si Boss ngajarin kita tentang kehidupan. Kalo Duta Shiela on 7 pernah bertanya, "Mengapa ada derita kalau bahagia tercipta? Mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan?" dari kematian dan kelahiran ikan-ikan gw di akuarium, hari itu gw dah dapet jawabannya. :D

Gw berkesimpulan, itu adalah cara Tuhan memanusiakan kita, Itu cara Beliau mengukuhkan status kita sebagai manusia. Sebagai manusia hati ini akan selalu terisi dengan dua perasaan yang saling mengimbangi, dan itu yang membentuk dan makin mengukuhkan status manusia kita. Hati ini akan diisi dengan perasaan sedih ketika harus kehilangan orang yang dicintai. Kita akan merasa bahagia ketika Tuhan mempercayakan kita dengan kehidupan baru. Dunia terasa runtuh ketika nothing seems right, apa aja yang kita kerjain end up in a mess. Kita seolah berada di puncak gunung ketika Tuhan memberi sedikit berkahnya,sentuhan emas, apa aja yang kita kerjain selalu berhasil.

Itu hebatnya Tuhan, Beliau kasih liat hitam, Beliau juga kasih lihat putih. Tuhan berikan bahagia, juga biarkan kita merasakan derita. You bleed just to know you're alive. I bleed, that means, I'm alive. I'm a Human. And I'm very greatfull about that. Gw ga pernah menyesal or malu pernah nagis waktu harus nglepas Kucing Betina. I was hurt. I was crying and I move on. Itu intinya I move on. Sebagai manusia, gw punya hak untuk merasa terluka dan gw punya kemampuan untuk bangkit. Sekali lagi, gw ga pernah menyesal pernah terluka, infact I feel sorry kepada mereka yang ga pernah terluka, kepada mereka yang ga pernah merasa sedih dan menangis.

Gw juga pernah patah hati, so what? Again I move on. Malah, I feel sorry untuk para wanita yang ga ngerasa patah hati setelah tau Ricky Martin gay. -Halah, kenapa Ricky Martin ampe masuk-masuk sini sih- Okay, Serius. Gw harus segera menyelesaikan tulisan ini sebelum beberapa syaraf error di kepala gw menjalari syaraf-syaraf lain yang sehat, dan menulari loe semua yang baca tulisan ini.

Guys, Life is like a box of chocolate, you'll never know what you gonna get. Gw denger ini di film Forest Gump. Dan gw setuju banget. Ada banyak rasa yang Tuhan anugerahkan pada manusia dalam hidup ini. Loe ga akan pernah tau, apa yang akan loe terima. Jadi, nikamtin aja, ketika loe dapet cokelat dengan kacang almond yang gurih, nikmatin. Ketika ternyata cokelat yang loe terima menandung rum yang memabukan, jalanin. Ketika suatu saat cokelat loe berasa cappuchino yang pait, sip it.

Tunjukkin apa yang loe rasain, let people know. Saat loe nangis karena terluka, bukan berarti loe orang yang cengeng. Loe marah bukan berarti loe emosional. Loe ketawa sebagai keluaran dari rasa gembira di dalam. It shows you're human. It's your nature. I am Human, and I feel greatfull about it. When I bleed, it just shows me that I am alive.


Diposting mengunakan LibreOffice yang terinstal di Blankon Pattimura


No comments:

Post a Comment