
Satu hari menjelang derby panas, di kandang Setan Merah. MU akan menjamu Arsenal. Misinya memperebutkan 1 tiket perempat final Piala FA. Setan Merah dan Meriam London punya sejarah pertemuan yang panjang, dan panas, gw bicara di atas suhu air mendidih, 100 derajat celcius.
Yang paling gw inget adalah ketika The Gunners, yang kala itu masih dihuni para "Bad Boys", dengan bek-bek tengah mereka yg berbadan tinggi keker. Ada Tony Adams, Martin Kewon, pemain tengah yang tringginas, bertenaga badak kaya Vierra. dan pemain2 yang licin menyayat pertahanan lawan kaya Ljunberg n Pires, bertemu, wasit pasti jadi orang yg paling sibuk dilapangan, entah ngeluarin kartu, entah melerai pertikaian antar pemain. Yang pasti pada era itu The Gunners menjadi seperti menjadi Bad Boys, biang kerusuhan, mengandalkan permainan fisik, banyak dikritik karena permainannya, yang menurut mereka cenderung kasar, dan yang pasti menjadi musuh banyak pengadil lapangan. Tapi ga bisa dipungkirin itu adalah masa keemasan The Gunners, di mana mereka memenangkan banyak tropi.
Masa itu sudah berlalu, "The Bad Boys" sudah berganti menjadi "The Young Gunners", anak-anak bengal London utara sudah bertransformasi menjadi